KRISIS NASIONALISME DAN KEBANGKITAN NASIONAL
BY: FATKHURI, MA.
Membincang tentang Nasionalisme dalam kontek keindonesiaan, maka kita tidak bisa melepaskan kontek sejarah dimana term “Nasionalisme” ini lahir. Gagasan Nasionalsime pertama kali lahir adalah ketika organisasi Kepemudaan yang dipelopori Sutomo dan Wahidin Sudirohusodo terbentuk, Organisasi tersebut adalah Budi Utomo. Kita tahu, perjuangan untuk membebaskan negeri
Nasionalsime menurut Anthony D. Smith (1991) adalah …..”As an ideological movement for the attainment and maintenance of autonomy, unity, and identity on behalf of a population some of whose members deem it to constitute an actual or potential “nation” dari definisi tersebut, setidaknya ada tiga poin penting yang bisa kita jadikan sandaran dalam menganalisis term “Nasionalsime”. Pertama, Membincang tentang Nasionalisme, maka mau tidak mau kita akan senantiasa menyertakan kata otonomi, dimana sebagaimana di katakan oleh Smith bahwa Nasionalsime adalah merupakan perjuangan ideology dalam rangka mencapai ataupun mempertahakan otonomi suatu bangsa maupun daerah. Pada kontek ini, jelas sekali tergambar bahwa, Nasionalsime berkaitan erat dengan bagaimana untuk menuntut kekuasaan, power agar bisa mengatur maupun mengelola pemerintahan sendiri serta bagaimana kita bisa mempertahankannya. Membaca fenomena
Terkait dengan bahasan ini, kita akan lebih dalam menguraikan lebih lanjut. Apa yang dapat kita simpulkan dari poin pertama ini? Nasionalisme ternyata tidak bisa dilepaskan dari socio and political dynamic suatu bangsa. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa perjuangan nasionalsime itu lahir dalam rangka merespon ancaman dari pihak luar dan tuntutan untuk mempunyai kekuasaan mengatur daerah atau bangsanya sendiri. Kedua, Nasionalisme adalah symbol kekuatan pemersatu. Hal ini bisa kita buktikan dalam perjalanan sejarah
Penting untuk di catat bahwa semangat identitas dalam kaitan ini adalah bahwa kita tidak menganggap diri paling bagus, benar, maupun paling perfect. Namun sebaliknya bahwa setiap kelompok maupun group mempunyai karakter dan identity nya masing-masing dimana hal ini penting untuk mereka pertahankan. Lalu apa yang bisa kita tarik dari definisi ini? Dari sini dapat kita simpulkan bahwa kekuatan Nasionalsime lebih pada bagaimana kita mampu menghormati dan menghargai kelompok-kelompok lain yang berbeda dengan kita. Dus, mendorong toleransi antar kelompok yang berbeda adalah sesuatu yang tidak bisa ditwar-tawar lagi dalam kontek ini sehingga tercipta harmonisasi hubungan.
Nasionalisme dalam Lintasan sejarah
Apa yang di formulasikan oleh Smith menemukan relevansinya dalam kontek sejarah kebangkitan nasional di Indonesia. Hal ini di dasarkan pada kenyataan bahwa perjuangan untuk membebaskan dari segala bentuk penjajahan serta dorongan untuk menciptakan identitas
Lebih jauh, Organisasi Budi Utomo pada awalnya hanya bergerak pada Pendidikan dan Kebudayaan, namun pada akhirnya organisasi ini tidak bisa dilepaskan dari kontek social dan politik. Hal ini tentu sangat beralasan mengingat hiruk pikuk perjuangan untuk merdeka merupakan phenomena yang terjadi pada waktu itu, sementara pada sisi yang lain kekuasaan colonial Belanda tak henti-hentinya melakukan penindasan terhadap kaum pribumi.
Pada sisi yang lain dan penting untuk disimak bahwa, eksistensi organisasi Budi Utomo tidak bisa dilepaskan dari dampak kebijakan Politik Belanda untuk merubah nasib kamu pribumi. Kebijakan tersebut yang sering kita kenal dengan Politik “Balas Budi” atau politik etis yang di pelopori oleh Van Deventer yang meliputi Educatie (Pendidikan), Emigratie (Perpindahan Penduduk) dan Irigasi (Pengairan).
Kita tahu, Belanda sebelumnya menerapkan system tanam paksa terhadap kaum pribumi, sehingga bangsa
Pengaruh politik etis sangat terasa membawa perubahan iklim
Selain bidang pendidikan, dampak politik etis yang juga tidak kalah pentingnya dimana perubahan yang cukup significant tercapai adalah upaya untuk mendorong terwujudnya kesejahtreaan pribumi yang di lakukan oleh pemerintah Belanda seperti usaha pembuatan irigasi, pendirian bank-kredit untuk rakyat, subsidi untuk industri pribumi dan kerajinan tangan. Sementara itu, dalam masyarakat juga telah terjadi pertukaran mental antara orang-orang Belanda dan orang-orang pribumi. Kalangan pendukung politik etis merasa prihatin terhadap pribumi yang mendapatkan diskriminasi sosial-budaya. Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka berusaha menyadarkan kaum pribumi agar melepaskan diri dari belenggu feodal dan mengembangkan diri menurut model Barat, yang mencakup proses emansipasi dan menuntut pendidikan ke arah swadaya.
Nasionalisme dalam kontek
Masih adakah Nasionalsime di Indonesia saat ini? Atau, Nasionalisme yang ada saat ini hanya Nasionalsime semu atau bahkan rakyat
Pada level yang lebih ekstirm, tuntutan merdeka oleh beberapa daerah di
Issue yang paling hangat saat ini adalah mengenai Draft Rancangan Undang-Undang Anti Pornograpi. Kontroversi seputar Rancangan Undang-Undang Anti Pornograpi yang sampai detik ini masih menjadi polemik, adalah salah satu contoh kecil dimana kita kurang bisa menghargai perbedaan. Semboyan Bhineka tunggal ika yang mengakomodasi pluralitas bangsa dengan mengakui bahwa kita berangkat dari kebudayaan, ras, etnis dan agama yang berbeda ternyata telah mengalami titik kritis yang bisa membawa kepada lunturnya Nasionalisme bagi rakyat
Sudah saatnya seluruh component baik pemerintah, masyarakat, maupun yang lain harus banyak belajar dari penglaman sejarah. Persatuan dan kesatuan terbukti merupakan senjata ampuh yang mampu membawa bangsa ini menjadi bangsa yang berkedaulatan dan bermartabat. Perbedaan bukanlah bencana, namun sebaliknya perbedaan adalah rahmat Tuhan yang harus dipelihara dan terus dipupuk. Ibarat bunga ditaman, keindahan taman akan semakin terpancar dan semakin hidup manakala banyak beraneka ragam bunga tumbuh dalam satu taman. Semakin lama disiram maka taman tersebut semakin indah Bagaimana seharusnya kita bersikap? menghormati perbedaan adalah satu upaya bagaimana kita mampu melanjutakan cita-cita perjuangan para tokoh pahlawan kita pada masa lalu. Hal ini menjadi penting mengingat sebagai Negara yang mempunyai banyak nation,
Hanya dengan kembali melakukan refleksi sejarah kebangkitan nasional, maka kita akan tahu bagaimana menghargai perbedaan dan bagiaman perbedaan bisa memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Kita tahu, perjuangan Budi Utomo sampai pada momentum Sumpah Pemuda dalam rangka membangun Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera bagi masyarkat, adalah dengan semangat Persatuan Nasional. Dengan menanggalkan batas-batas etnis, budaya, agama maupun ras mereka telah berupaya keras untuk menegakan bangsa