" Selamat datang di situs pribadiku. Mari dengan semangat keakraban, kecerdasan, kritis tetapi menjunjung tinggi kejujuran dalam berkomunikasi, kita kuak tabir kehidupan nyata yang terjadi dalam kehidupan kita "!

Di publikasi di http://www.suaramerdeka.com, http://www.gp-ansor.or.id/">

Fenomena teranyar dalam konstelasi politik Indonesia menjelang pemilu adalah membludaknya para artis dalam politik. Dalam kontek hak asasi, sah-sah saja artis terlibat dalam kancah politik, tidak ada yang salah karena mereka juga warga negara yang memiliki hak yang sama.


Hak artis untuk berpolitik dijamin Undang-undang. Namun dalam kontek membangun kemandirian parpol, femonena kemunculan artis dalam kancah politik merupakan sebuah dilema bagi tatatan perpolitikan Indonesia di masa yang akan datang. Ada berbagai macam alasan mengapa kemunculan artis menjadi dilema dalam membangun tatanan arah politik di Indonesia ke depan.Pertama, parpol merupakan pilar dari bangunan demokrasi. Kita semua mafhum, demokrasi mengandaikan wujud nyata perhatian pemimpin dengan kekuasaan yang dimilikinya untuk bisa membela kepentingan rakyat. Kalau artis yang diandalkan sebagai anggota dewan, maka bukan tidak mungkin, peran parpol sebagai penyangga demokrasi semakin kehilangan arah.Pernyataan ini tanpa bermaksud menilai buruk atau bahkan menggeneralisasi bahwa artis semuanya tidak pandai berpolitik, apalagi mempunyai tendensi meremehkan mereka. Namun, kita mestinya realistis bahwa dunia artis sangat kontras dengan dunia politik. Dengan kata lain, latar belakang keartisan tanpa didukung dengan pengalaman berorganisasi serta pengetahuan politik hanya akan menjadikan parpol semakin mandul. Alih-alih memperjuangkan rakyat, malah hanya akan menjadikan parpol semakin tidak punya peran yang jelas dan jauh dari rakyat.Dalam persepktif kepentingan politik jangka pendek, tentu sangat jelas bahwa parpol sangat diuntungkan dalam kontek mobilisasi masa untuk meraup suara sebanyak-banyak sehingga mempunyai perwakilan yang cukup banyak di DPR maupun DPRD. Namun menurut hemat saya, hal tersebut hanya untuk menyelamatkan kepentingan dan keuntungan sesaat, karena pada kontek jangka waktu yang panjang, deretan artis hanya akan membikin sinar kritisisme parpol semakin redup.Kedua elitisme artis ditambah dengan gaya hidup glamour merupakan fakta paradoksal yang jauh dari cermin kehidupan rakyat. Artis yang maju sebagai Caleg sudah semestinya merefleksikan kehidupan nyata masyarakat karena memang mereka yang nantinya akan mewakili masyarakat. Kalau cara berfikir dan gaya hidup artis tidak banyak mengalami perubahan, bukan tidak mungkin, kepentingan rakyat akan semakin mengendap, sehingga fungsi anggota dewan hanya sebatas apa yang seperti dikenal selama masa orde baru sebagai 4 D (datang, duduk, diam dan terima duit). Sudah menjadi keniscayaan bahwa kedekatan emosional dengan rakyat harus menjadi pekerjaan rumah tangga bagi para artis mengingat mereka selama ini hanya dikenal lewat media.Ketiga, fenomena rekrutmen artis sebagai Caleg merupakan wujud ketakutan partai politik tidak bisa meraup suara secara masif. Seandainya kenyataan ini yang menjadi dasar parpol merekut artis, maka sangat jelas bahwa parpol saat ini hanya lebih mengutamakan memperbanyak caleg dari pada membikin terobosan bagaimana membela kepentingan rakyat di masa 5 tahun mendatang.Parpol terlihat sangat pragmatis dimana kepentingan kekuasan menjadi faktor yang sangat fundamental. Mestinya parpol harus mawas diri dan berfikir jangka panjang dan tidak seharusnya parpol asal comot artis tanpa melihat rekam jejak mereka.Keempat, ramai-ramainya artis direkrut oleh elit-elit parpol untuk menjadi caleg, bukti nyata bahwa parpol gagal melakukan kaderisasi di internal parpol itu sendiri. Kalau asumsinya selama ini kaderisasi dianggap sukses, pertanyaan yang muncul kemudian, mengapa parpol harus menyewa artis untuk mendulang suara? Mestinya parpol harus percaya diri bahwa mereka mempunyai kader yang militan, cerdas dan siap untuk berlaga di pemilu.Terakhir, menjamurnya fenomena partai membuka ruang yang cukup lebar untuk para artis merupakan bukti nyata bahwa saat ini elit partai politik belum bisa membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat terutama konstituen. Sudah menjadi keniscayaan bagi seluruh kader parpol, dimana mereka harus bisa membangun hubungan yang baik dengan masyarakat. Dengan banyaknya artis terlibat sebagai caleg dimana motivenya jelas untuk mendulang suara, maka publik akan menilai bahwa hubungan elit partai dan masyarakat belum tercipta secara kuat dimana elit partai politik belum bisa dekat dengan konstituen dan rakyat secara umum.Fenomena di atas bisa kita simpulkan bahwa parpol di Indonesia mempunyai karakteristik weak institution atau lemah secara institusi dimana performa individu menjadi faktor yang fundamental dalam diri parpol. Kenyatan tersebut paralel dengan tesis yang dikatakan oleh O’Donnell bahwa dalam dunia demokrasi partai yang lemah (weak party) mempunyai kecenderungan melakukan apa yang dia sebut sebagai “delegative characteristic”, dimana salah satunya bercirikan meningkatnya personalisme yang menjadi tumpuan utama partai politik.Terlepas dari kondisi diatas, tentu kita semua beharap bahwa peran artis di kancah politik nantinya tidak mengulang tradisi KKN seperti para anggota dewan yang baru-baru ini terjerat dalam kasus tersebut karena bagaimanapun KKN masih menjadi fenomena yang susah untuk dibasmi sehingga kehadiran artis diharapkan bisa memberikan warna baru bagi arah demokrasi di Indonesia.





Post a Comment



    Download



    Download



    Download



    Download


      "Pembaca yang terhormat, agar selalu memperoleh informasi terbaru dari kami, silahkan ketik alamat email anda pada kotak dibawah ini, untuk informasi lainya silahkan hubungi:fatur@mail.com".

      David


      "Dear reader, for recived up to date information from Us please submit your email address below, for further information please contact: fatur@mail.com"

      Virgie


        Business, Strategy, Standard Operational Procedure www.EzBook.tk

          Marketing,Advertising,Sales, Accounting, Franchise www.EzJournal.tk

            AusAid, USAID,Sampoerna Foundation, AsiaInvest www.EzScholar.tk

            Application Letter, Phsycotest, Interview, Management Trainee

              Listening, Reading, Writing, Speaking, IELTS Prediction www.EzIELTS.tk

                GMAT Exercise, Score Prediction, MBA,USA,Business, Management www.EzGMAT.tk

                Please Contact Us: ecustomer@mail.com www.AdsbyGoogle.tk

                  TOEFL Online,Score Prediction,Preparation, Exercise www.EzTOEFL.tk




                      geovisite
                      geovisite



                        Free Blog Counter